untuk kalian yang tinggal di Yogyakarta atau menjadi Mahasiswa di kota yang bukan kota batik ini kalian akan menemukan warung kecil yang terkenal dengan nama Burjo alias Bubur Kacang Ijo.
Burjo ini tidak hanya menyajikan Bubur Kacang Ijo yang menjadi andalannya namun menyajikan beragam Mie Instan yang diblokade penuh oleh Indomie, serta nasi rames yang mirip dengan nasi rames ala Warteg a.k.a warung tegal. Beragam macam minuman juga tersedia ditempat ini, dari Marimas hingga Nutrisari, dari Ekstra Jos hingga Kukubima Energi, dan dari Good Day hingga Nescafe, semuanya tersaji diwarung ini dengan pertanyaan andalan Aak Burjo; Es atau Panas? Bungkus atau Gelas? Pake telor apa enggak? Goreng apa Rebus?
Konsep warung ini nyaris persis dengan Warung Tegal atau Angkringan, yang unik para pegawainya adalah orang sunda, berbeda tipis dengan Warteg yang pegawainya adalah orang tegal dan berbeda jauh dengan Angkringan yang pegawainya asli Jawa
Pada persaingan bisnis yang mulai ketat ini, Burjo menjadi sebuah francise yang menjadi pundi-pundi uang yang menjanjikan. Ada sebuah burjo yang bernama Burjo Asep yang sudah memiliki lebih dari 10 warung atau gerai yang tersebar di Yogyakarta, atau Burjo Kabita yang terlebih dahulu punya nama di Yogyakarta, belum lagi burjo-burjo yang berdiri sendiri dengan konsep rumahan yang tidak murahan.
Biasanya Burjo ini berada di daerah kampus-kampus di Yogyakarta yang tentu saja target marketnya adalah para mahasiswa dengan uang yang pas-pasan yang setiap hari merasa lapar. Burjo juga telah menjadi bagian dari kehidupan Mahasiswa yang liar dalam menuntut ilmu di Yogyakarta, bahkan saya tidak dapat membayangkan jika burjo-burjo ini tak ada di Yogyakarta.
Jika kalian bertandang ke Yogyakarta, sangat tidak sopan jika kalian tidak datang dan bercengkrama di warung ini. Jadi luangkan sejenak waktumu di Burjo ini sambil mempelajari budaya baru di Yogyakarta.
Mantan Mahasiswa jogja mana, yang tidak kangen dengan menu-menu burjo ini? Selamat menikmati.
F127112013
jd pngn ke jogja
BalasHapus