Tayangan Pesbukers adalah acara komedi yang ditayangkan di stasiun ANTV setiap hari Senin sampai Minggu pukul 17:30 WIB hinga pukul 19:00 WIB yang di mainkan oleh beberapa artis, selebriti, penyanyi dan aktor di Indonesia, dengan format interpretasi dari naskah drama komedi langsung, yang di kembangkan oleh para pemain inti seperti Olga Saputra, Rafi Ahmad, Jesika Iskandar, Chan Kelvin, Tara Budiman, Sapri serta pemain tamu yang berganti-ganti, dan dibuat untuk menghibur masyarakat Indonesia yang menonton televisi.
Banyak yang beranggapan bahwa tayangan komedi Pesbuker adalah tayangan yang tidak mendidik, tidak berbudaya, tidak mencerminkan Ke Indonesian dengan gaya komedi yang kasar, ceplas ceplos, bodoh dan tidak lazim.
Berikut ini adalah analisis saya mengenai tayangan Pesbuker dalam perspektif kebudayaan Indonesia.
Fesbukers sebenarnya adalah cerminan dari budaya masyarakat modern bangsa Indonesia yang telah melewati masa-masa orde lama dan orde baru dan kini menjadi negara yang semi demokrasi yang tetap mengacu pada bayang-bayang kebudayaan Indonesia,,,
Jika berbicara tentang kesopanan maka kita akan dihadapkan pada sudut pandang setiap orang yang berbeda-beda tentang sebuah kesopanan. Bahkan Negara Indonesia yang sudah mengesahkan Undang Undang Pornografi saja masih gelimpungan saat ditanya tentang batasanya dengan budaya Indonesia.
Fesbukers adalah campuran dari berbagai kebudayaan di Indonesia, dari wayang kulit, wayang wong, lenong, ludruk, musik, tari yang lekat dengan acara live komedi seperti pendahulu-pendahulunya.
Katakanlah sahut menyahut pantun yang sangat Lenong sekali dari budaya betawi, candaan yang ceplas-ceplos seperti masyarakat betawi. Maka sangat tidak agung jika banyak orang yang mengkritiknya karena candaan yang kasar. Jika ada yang tiba-tiba mempersoalkan sifat dan karakter, itu sama dengan sedikit nakal ga sih?
Pesbukers juga lambang generasi anak muda di Indonesia yang sosialis, ramah serta humoris. Karena artis-artis yang menganggap lawan main adalah sahabat dan bukan partner, kekentalan persahabatan mereka sangat tercermin dari penampilan diatas panggung.
Saat ini semua orang menjadi sedikit pintar dengan komentar-komentar tentang tayangan-tayangan yang mendidik dan tidak mendidik, berating banyak atau berating rendah. So what? Pertanyaannya adalah kenapa tayangan-tayangan yang berating tinggi saja yang mendapat sorotan media dan perhatian pemerintah, sedangkan banyak tayangan yang berbau politik kotor, pornografi, pembodohan, kebohongan yang turut sumbangsih dalam kebobrokan Indonesia.
Para pemain atau aktor-aktor dalam perbukers adalah orang-orang Indonesia yang lahir dan hidup di Indonesia, so mereka juga memiliki budaya yang sama dengan budaya kita. So what? So, mereka adalah cerminan kita para pemuda dan pemudi Indonesia yang sekarang.
Disisi lain di televisi juga menayangkan film-film dari luar negeri yang mempunyai dampak yang lebih besar daripada sekedar tayangan Pesbukers. Semua orang tahu itu tapi pemerintah (selalu saja) diem. Huh?
Tapi saya percaya Indonesia semakin lama akan semakin membaik dan sehat, karena sumbang sih kalian untuk menyarankan orang-orang terdekat kalian agar menonton tayangan yang lebih baik.
Selamat berjuang kakak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar